BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
PKI
merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar
Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotannya tercatat hingga lebih dari 3,5juta di
seluruh dunia, belum terhitung 3 juta dari pergerakan anggota mudanya. PKI juga
mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan
pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota.
Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan
pergerakan sarjananya, Di Indonesia memiliki anggota dan pendukung 9 juta orang
dan di antaranya adalah loyalis pergerakan partai PKI tersebut
Pada
era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan
kaum burjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh
dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak.
Hal-hal ini menyebabkan pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun,
inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.
Pada
tahun 1951, D.N Aidit terpilih menjadi ketua PKI dan mulai menyusun
program-program untuk bangkit kembali. Munculnya aktivitas PKI pada tahun 1951
mendorong Kabinet Sukiman melakukan penangkapan para kader PKI. Kemudian
pimpinan PKI mengubah strategi organisasinya untuk melakukan penyusupan ke
dalam angkatan bersenjata. Usaha tersebut membawa keberhasilan PKI menjadi
salah satu partai besar di ndonesia pada tahun 1955 dari beberapa partai
besarnya semisal masumi dan sebagainya.
Pada
tahun 1964, D.N Aidit membentuk biro khusus untuk melakukan pembinaan terhadap
kader-kader PKI dalam tubuh angkatan bersenjata. Pembinaan kader tersebut
mencangkup para anggota Pemuda Rakyat (PR) dan Gerakan Wanita Indonesia
(Gerwani). Bersamaan dengan itu, PKI juga melakukan penyusupan ke dalam organisasi
politik dan kemasyarakatan lainnya.
Sikap
PKI semakin agresif di tahun 1964, yaitu dengan melakukan penyerangan kepada
pihak-pihak yang dianggap telah melawan melalui rapat-rapat umum, serta
kampanye melalui media massa dan poster propaganda. PKI juga melakukan aksi
sepihak melalui kader-kadernya dengan menghasut kaum buruh dan petani untuk
merampas tanah dengan alasan land reform. Aksi tersebut diikuti dengan tindakan
fisik terhadap orang-orang yang melawan. Tindakan ini banyak menimbulkan korban
jiwa.
Kondisipolitik
di Indonesia semakin rumit akibatnya gerakanaksi PKI yang merugikan bangsa
Indonesia serta adanya konfrontasi PKI dengan Malaysia yang dianggap sebagai
proyek nekolim (Neokolonialisme dan Imperialisme) oleh Presiden Soekarno. Hal
ini dimanfaatkan oleh PKI untuk dapat memperkuat diri. PKI menerapkan ajaran
Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) ke badan pemerintahan, termasuk di
dalamnya ABRI. Tanggal 14 januari 1965, D.N Aidit menuntut untuk mempersenjatai
kaum buruh dan petani dengan alasan untuk menghancurkan Nekolim.
Tuntutan
PKI ditampung oleh Front Nasional. PKI mengusulkan pembentukan Angkatan Lima
yang terdiri dari kaum buruh dan tani, serta berdiri sendiri lepas dari ABRI.
Tanggal 17 Januari 1965, diadakan pertemuan yang membahas untuk melatih dan
mempersenjatai soko guru revolusi (kaum buruh dan tani) untuk menghadapi
Nekolim. Namun, usul ini ditolak oleh Angkatan Darat karena akan menimbukan
rasa saling curiga antara militer dengan PKI.
Musuh
yang berbahaya bagi PKI adalah Angkatan Darat, sehingga PKI berusaha untuk
mengkambinghitamkan Angkatan Darat dengan aksi sepihak. PKI dan Barisan Tani
Indonesia (BTI) melakukan aksi sepihak dengan menghasut kaum tani untuk
langsung menggarap tanah yang menurut mereka menjadi ilik petani berdasarkan
Undang-Undang Agraria.
1.2
Tujuan
Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini,
antara lain:
1. Mengetahui sejarah
secara singkat dari G-30 S/PKI pada masa Soekarno
2. Menjelaskan kejadian
tentang seputar peristiwa G-30 S/PKI.
3. Mengetahui tokoh yang
diculik dalam aksi penculikan yang dilakukan oleh PKI terhadap anggota TNI.
4. Menjelaskan peristiwa
pasca G-30 S/PKI.
5. Mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab peristiwa G-30 S/PKI.
6. Menguraikan proses
penangkapan dan pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI.
7. Mengetahui dampak dan
korban yang ditimbulkan dari peristiwa G-30 S/PKI.
1.3
Tempat
dan Waktu
Kejadian ini terjadi selewat malam tanggal 30
September sampai di awal 1 Oktober 1965 di Monumen Pancasila Sakti atau
yang sekarang lebih dikenal dengan nama Lubang Buaya di mana enam perwira
tinggi militer angkatan darat negara Indonesia beserta beberapa orang
penting lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan
kudeta pemerintahan masa Soeharto yang kemudian dituduhkan kepada
anggota Partai Komunis Indonesia atau yang sering kita dengar dengan
singkatan PKI.
1.4
Rumusan
Masalah / Pokok Pembahasan
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini, antara lain:
1. Apa
yang dimaksud dengan G-30 S/PKI?
2. Bagaimana
kejadian seputar peristiwa G-30 S/PKI?
3. Siapa
sajakah yang diculik dalam aksi penculikan oleh G-30S/PKI?
4. Bagaimana
kejadian pasca peristiwa G-30 S/PKI?
5. Apa
yang menjadi faktor penyebab peristiwa G-30 S/PKI?
6. Bagaimana
proses penangkapan dan pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI?
7. Apa
saja dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut?
8. Siapa
saja yang menjadi korban dari peristiwa ini?
9. Apa saja bukti- bukti Outententik yang
mendukung?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.
1 Landasan Teori
A. Pengertian G-30
S/PKI
Gerakan
30 September atau yang sering kitadengardengan G 30 S PKI, G-30S/PKI atau
Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) adalah sebuah peristiwa yang terjadi
selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di
mana enam perwira tinggi militer angkatan darat
negara Indonesia beserta beberapa orang penting lainnya dibunuh
dalam suatu usaha percobaan kudeta pemerintahan rezim Soeharto yang
kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia atau yang
sering kita dengar dengan singkatan PKI.
Permasalah
politik pada masa pemerintahan tersebut juga menambah rumit permasalahan ini
mengenai peristiwa gerakan 30 september PKI. Para pemberontak mengumumkan
lewat radio bahwa peristiwa gerakan 30 September merupakan kelompok militer
yang bertindak ingin melindungi Soekarno dari serangan kudeta yang direncanakan
oleh para dewan (Jenderal Angkatan Darat) di Jakarta yang telah korup dan
menjadi kaki tangan Badan Intelegen Pusat Amerika Serikat (CIA).
B. Kejadian
Seputar Peristiwa
Isu
sakitnya Soekarno merupakan salah satu tindakan PKI menyebarkan isu
dikalangan masyarakat. Hal ini dilakukan Aidit untuk mengambil alih kekuasaan,
seandainya Soekarno tidak memimpin lagi.
Setelah
itu, PKI melanjutkan sasaran utamanya kepada pimpinan Angkatan Darat, yaitu
kelompok militer yang tidak mau bekerja sama dengan PKI. Pimpinan Biro
Khusus PKI, Syam Kamaruzaman, mempersiapkan agenda untuk melaksanakan gerakan
pada tanggal 30 September. Agenda tersebut, antara lain:
a. Menduduki
gedung RRI.
b. Membentuk
Dewan Revolusi yang akan menggantikan Pemerintahan Sipil.
c. Menculik
para jenderal pimpinan TNI-AD untuk melumpuhkan kekuatan ABRI.
d. Memperkuat
basis pertahanan PKI yang berada di Lubang Buaya dekat markas TNI-AD.
e. Mendemisionerkan
Kabinet Dwikora dan membentuk pemeritahan berdasarkan Nasakom.
Gerakan
militer dipimpin oleh Letkol Untung Samsuri, serta empat kompi pengawal
kepresidenan dan menamakan gerakan tersebut dengan Gerakan 30 September
(Gestapu). Sebelum melakukan penyerangan, tanggal 30 September 1965, mereka
melakukan penculikan perwira-perwira, antara lain:
a. Letnan
Jenderal Achmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat).
b. Mayor
Jenderal R. Soeprapto (Debuti II Panglima Angkatan Darat).
c. Mayor
Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono (Debuti III Panglima Angkatan Darat).
d. Mayor
Jenderal Suwando Parman (Asisten I Panglima Angkatan Darat).
e. Brigader
Jenderal Donald Izacus Pandjahitan (Asisten IV Panglima Angkatan Darat).
f. Brigader
Jenderal Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman/Oditur).
g. Letnan
I Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H Nasution).
PKI
kemudian menculik dan membawa tujuh perwira ke lubang buaya. Namun, ada tiga
perwira yang telah ditembak mati sebelum dibawa ke lubang buaya, yaitu Jenderal
Achmad Yani, Mayor Jenderal M.T Haryono, dan Brigader Jendera D.I Pandjahitan.
Sebenarnya,
Jenderal Abdul Haris Nasution (Menteri Kompartemen Hankam/Kepala Staf ABRI)
ikut dalam target penculikan, namun dapat meloloskan diri sehingga para
penculik membawa Letnan I P.A Tendean dn Putri Jenderal Nasution, ade Irma
Nasution ikut menjadi korban.
Bersamaan
dengan waktu penculikan, Pasukan Bimasakti merebut dan menguasai gedung RRI dan
Pos Telekomunikasi di Jalan Merdeka. Pukul 07.20, LetkolUntung menyiarkan
tentang adanya gerakan pembersihan terhadap para anggota Dewan Jenderal yang
berencana melakukan kudeta terhadap pemerintahan Soekarno oleh para perwira
muda. Pernyataan tersebut diulang pada pukul 08.15.
Pukul
13.00, diumumkan mengenai pembentukan Dwan Revolusi dan Kabinet Dwikora yang
dinyatakan domisioner. Pemberitahuan tersebut disiarkan melalui RRI, bersamaan
diumumkannya bahwa Dewan Revolusi merupakan sumber kekuatan dalam RI.
PKI
berhasil menduduki kekuasaan di Jawa Tengah dengan menguasai Markas Kodam VII/Diponegoro
dan Markas Korem 072. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di Yokyakarta
yang diketuai Mayor Mulyono. Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan kepala
stafnya yaitu Letnan Kolonel Sugiyono diculik dan dibunuh oleh pemberontakan di
Desa Kentungan. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di Yokyakarta yang diketuai
oleh Mayor Mulyono dan disiarkan melalui RRI Yokyakarta.
Pangkostrad Mayor Soeharto selaku pimpinan tertinggi
menumpas TKI pada tanggal 1 Oktober 1965. Aparat yang melakukan
penumpasan, yaitu Batalion 328 Kujang/Siliwangi, Batalion 2 Kavaleri dan RPKAD
(Batalion I Resimen Para Komado Angkatan Darat) dibawah pimpinan Kolonel Sarwo
Edhie Wibisono. Akhirnya pemberontakan G30 S/PKI berhasil digagalkan
dalam waktu singkat.
C. Korban Penculikan
Dalam
aksi penculikan oleh gerakan 30 september PKI, PKI menculik para jendral
sebagai berikut :
1. Penculikan
Terhadap Jendera TNI A.H Nasution
2. Penculikan Terhadap Letjend TNI A. Yani
3. Penculikan terhadap Mayjend TNI R. Soeprapto
4. Penculikan Terhadap Mayjend S. Parman
5. Penculikan Terhadap Mayjend M.T Haryono
6. Penculikan Terhadap Brigjend TNI Soetojo Siswoiharjo
7. Penculikan terhadap Brigjend TNI D.I Pandjahitan
D. Pasca Peristiwa
Pada
tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi
pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan
berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari
perlindungan.
Pada
tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan
"persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan
para korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI
segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk
mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan
bersenjata. Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".
Pada
tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev,
Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno:
"Kita
dan rekan-rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah
membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada
seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan
ini akan dimengerti secara mendalam."
Pada
tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Soeharto menjadi
Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat
presiden Soekarno kepada Soeharto pada saat Soeharto disumpah:
“ Saya perintahkan kepada Jenderal
Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat pimpinannya, saya berikan kepadamu,
buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari pada Republik Indonesia, Angkatan
Bersenjata daripada Republik Indonesia yang sama sekali menjalankan Panca
Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama sekali
berdiri di atas Nasakom, yang sama sekali berdiri di atas prinsip Berdikari,
yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK. Manipol-USDEK telah ditentukan
oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai haluan negara Republik Indonesia. Dan
oleh karena Manipol-USDEK ini adalah haluan dari pada negara Republik
Indonesia, maka dia harus dijunjung tinggi, dijalankan, dipupuk oleh semua
kita. Oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Kepolisian
Negara. Hanya jikalau kita berdiri benar-benar di atas Panca Azimatini, kita
semuanya, maka barulah revousi kita bisa jaya. Soeharto, sebagai panglima
Angkatan Darat, dan sebagai Menteri dalam kabinetku, saya perintahkan engkau,
kerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dengan sebaik - baiknya.
SayadoakanTuhanselalubesertakitadanbesertaengkau!”.
Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di
bulan Februari 1966, perwakilan Uni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan
mereka untuk menghindari pengutukan atas penangkapan dan pembunuhan orang-orang
yang dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi terhadap rakyat Indonesia.
Pendirian mereka mendapatkan pujian dari rejim Suharto. Parlemen Indonesia
mengesahkan resolusi pada tanggal 11 Februari, menyatakan "penghargaan
penuh" atas usaha-usaha perwakilan-perwakilan dari Nepal, Mongolia,
Uni-Sovyet dan negara-negara lain di Konperensi Solidaritas Negara-Negara
Afrika, Asia dan Amerika Latin, yang berhasil menetralisir usaha-usaha para
kontra-revolusioner apa yang dinamakan pergerakan 30 September, dan para
pemimpin dan pelindung mereka, untuk bercampur-tangan di dalam urusan dalam
negeri Indonesia.
E. Faktor-Faktor Penyebab
Faktor yang paling utama
mempengaruhi gerakan 3o september PKI adalah sebagai berikut :
1. Faktor
Amerika Serikat
2. Faktor Malaysia
3. Faktor Ekonomi
4. Isu Soekarno Sakit
5. Dan sebagainya
F. Penangkapan Dan Pembantaian G-30 S/PKI
PENUMPASAN G 30 S / PKI 1965 Dalam bulan-bulan setelah
peristiwa ini, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang di anggap
sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua partai kelas buruh yang di ketahui
dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain di bunuh atau di
masukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi.
Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulanOktober), JawaTimur
(bulan November) dan Bali (bulanDesember).Berapajumlah orang yang
dibantaitidakdiketahuidenganpersis - perkiraan yang konservatifmenyebutkan
500.000 orang, sementara perkiraan lain menyebut dua sampai tiga juga orang.
Namun diduga setidak-tidaknya satu juta orang menjadi korban dalam bencana enam
bulan yang mengikuti kudeta itu.Dihasut dan dibantu oleh tentara,
kelompok-kelompok pemuda dari organisasi-organisasi muslim sayap-kanan seperti
barisan Ansor NU dan Tameng Marhaenis PNI melakukan pembunuhan-pembunuhan
massal, terutama di Jawa Tengah danJawaTimur. Ada laporan-laporan bahwa Sungai
Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di tempat-tempat
tertentu sungai itu "terbendung mayat".Pada akhir 1965, antara
500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi
korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di
kamp-kampkonsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama sekali. Sewaktu
regu-regumiliter yang didukungdana CIA menangkapi semua anggota dan pendukung
PKI yang terketahui dan melakukan pembantaian keji.
G. Dampak
Dampak Negatif
a. Banyak pahlawan kita yang
gugur
b. Hubungan diplomatik dengan
negara komunias menjadi renggang
c. Terjadi penodaan terhadap
ideologi dan kedaulatan negara kita
Dampak Positif
a.
Kita dapat lebih waspadai terhadap serangan yang mnyerang NKRI
baik dari dalam maupun luar
b.
Kita dapat bersatu dan dapat bertahan /menyadari bawah pancasila adalah jati
diri bangsa kita
c. Dengan
adanya g30s pki kedudukan pancasila dalam negara menjadi lebih kuat
Dampak sosial politik dari g 30
s/pki.
a. Secara politik
telah lahir peta kekuatan politik baru yaitu tentara Angkatan Darat.
b. Sampai bulan
desember 1965 pki telah hancur sebagai kekuatan politik di indonesia.
c. Kekuasaan dan
pamor politik presiden soekarno memudar.
d. Secara sosial
telah terjadi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang PKI atau dianggap
PKI, yang tidak semuanya melalui proses pengadilan dengan jumlah yang
relatif banyak.
H. Korban G-30 S/PKI
Dari peristiwa Gerakan 30 September, mengakibatkan banyaknya
korban yang terbunuh. Korban-korban tersebut, antara lain
-
Jenderal TNI (Anumerta) Achmad Yani
-
Letjen. (Anumerta) Mas Tirtodarmo Harjono
-
Letjen. (Anumerta) Siswondo Parman
-
Letjen. (Anumerta) Suprapto
-
Mayjen. (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan
-
Mayjen. (Anumerta) Sutojo Siswomihardjo
-
Aipda (Anumerta) Karel Satsuit Tubun
-
Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean
-
Kolonel Inf. (Anumerta) Sugiono – wafat di Yogyakarta
-
Brigjen. (Anumerta) Katamso Darmokusumo – wafat di Yogyakarta
2.2 Bukti Bukti Outentik Yang Mendukung
Kompleks Monumen

Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri
dari beberapa tempat yang bersejarah Museum
Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang jenazah 7 Pahlawan Revolusi,
Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi
dan Museum Paseban.
1.
Museum
Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah
pemberontakan-pemberontakan PKI yang bertujuan menggantikan dasar negara
Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan Pancasila, sampai pada
pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September atau
G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi,
dan beberapa diorama
yang menceritakan tentang Pemberontakan PKI di berbagai Daerah di Indonesia.
2.
Sumur Maut

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi:
-
Jend. Anumerta Ahmad Yani
-
Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan
-
Letjen. Anumerta M.T. Haryono
- Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean
-
Letjen. Anumerta Siswandono Parman
-
Letjen. Anumerta Suprapto
-
Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang
sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang
Halim Perdana kusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo
dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain
itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution,
putri dari Jend. A.H Nasution.
3.
Rumah
Penyiksaan

Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia,
mereka disiksa seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi
beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau
sekarang lebih dikenal SD
dan dialih fungsikan oleh PKI
sebagai tempat penyiksaan
kejam para Pahlawan Revolusi.
4.
Pos
Komando

Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya
bernama Haji Sueb. Tampat ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol
Untung dalam rangka perencanaan Penculikan terhadap 7 Pahlawan
Revolusi, di dalamnya masih ada
barang-barang asli yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari
Kaca.
5.
Dapur Umum

Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh
PKI sebagai dapur Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai
tempat sarana konsumsi
anggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci
dan diperintahkan oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi
saat kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua
benda di rumah tersebut menghilang.
6.
Museum
Paseban

Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Windu Hari
Kesaktian Pancasila, di dalam ruangan ini terdapat
beberapa diorama sebagai berikut:
- Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan
(September 1965)
- Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5
Juli-30 September 1965)
- Penculikan Letnan Jenderal TNI
Ahmad Yani
(1 Oktober 1965)
- Penganiayaan di Lubang Buaya (1
Oktober 1965)
- Pengamanan Lanuma Halim
Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
- Pengangkatan Jenazah Pahlawan
Revolusi (4 Oktober 1965)
- Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)
- Pelantikan Jenderal
Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)
- Tindak Lanjut Pelarangan PKI
(26 Juni 1982)
2.3 Relevansi antara Realita di Masyarakat dan Hasil
Pengamatan
Monumen Pancasila Sakti menjadi pengingat sejarah kepada masyarakat bahwa berbagai usaha untuk menerapkan
ideologi komunis di Indonesia tidak akan pernah berhasil. Hingga saat inipun,
sepertinya usaha-usaha untuk menghadirkan komunis tidak
berhenti walaupun mendapat tantangan dan rintangan. Para kader Partai
Komunis Indonesia (PKI saat itu) menghalalkan berbagai cara baik legal
maupun illegal untuk mencapai cita-cita mereka yaitu masyarakat Indonesia yang
komunis bahkan mereka tanpa takut menghabisi nyawa manusia. Mereka sudah tidak
punya hati nurani dan tidak menghargai hak asasi
manusia.
Cara
ilegal dilakukan dengan mengadakan pemberontakan, teror, dan pembunuhan yang
menelan banyak korban dan mayoritas adalah saudaru sebangsa sendiri. Cara
legalpun dilakukan dengan menguasai Komite Nasional Indonesia (KNI) baik di
pusat maupun daerah untuk menguasai Parlemen melalui organisasi politik dan
organisasi massa.
Pemberontakan
PKI bertujuan menggantikan Dasar Negara Pancasila dengan Komunis yang bertentangan
dengan Pancasila. Pemberontakan pertama dilancarkan pada tanggal 18 September
1948 di Madiun. Setelah gagal dalam pemberontakan pertama, PKI kembali
melancarkan pemberontakan kedua pada tanggal. l Oktober 1965 yang dikenal
dengan nama Gerakan Tiga Puluh September (G.30.S/PKI).
Sebagai
langkah pertama mereka menculik dan kemudian membunuh beberapa orang perwira
dan pejabat teras TNI-AD yang dianggap sebagai lawan politik. Dalam waktu yang
relatif singkat pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh ABRI dan rakyat yang
Agamis dan Pancasilais. Hal ini membuktikan keampuhan dan Kesaktian Pancasila
dalam melawan ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila Dasar Negara.
2.4 Tajuk Opini Kelompok Pengamat Terhadap Peristiwa Terkait
Dari pemberontakan-pemberontakan PKI 1948
dan 1965 itu, maka kita sepakat bahwa komunis merupakan bahaya yang perlu kita
waspadai secara terus menerus terutama pada keadaan seperti saat ini. Bertolak
dari kewaspadaan itulah kemudian dibangun Monumen pancasila Sakti dan Museum
Pengkhianatan PKI (Komunis) yang menyajikan berbagai kegiatan makar dan
pengkhianatan PKI sejak tahun 1945 serta penumpasannya oleh rakvat Indonesia
bersama ABRI.
Dengan
memvisualisasikan kisah pemberontakan itu, baik berupa relief pada museum
maupun dalam bentuk diorama serta melestarikan tempat-tempat yang ada
hubungannya dengan pemberontakan, para pengunjung diharapkan dapat mengetahui
tragedi yang pernah menimpa bangsa kita yang dilakukan oleh komunis. Dengan Monumen Pancasila Sakti dan Museum pengkhianatan PKI (Komunis)
diharapkan kewaspadaan terhadap bahaya komunis lebih meningkat.
Monumen
Pancasila Sakti mulai
dibangun pada tahun 1967, sedangkan penyelesaian pembangunan dan peresmiannya
pada tahun 1972.Tujuan dan hakekat spirituil pembangunan Monumen Pancasila
Sakti adalah sebagai berikut ini:
1.
Untuk
mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam membela negara, bangsa dan pancasila
sampai titik darah penghabisan.
2.
Membina
semangat Korsa dikalangan prajurit TNI.
3.
Monumen
peringatan bagi perjuangan Nasional.
4.
Cermin
perjuangan Bangsa Indonesia kepada dunia internasional.
Selain
pembangunan monumen pancasila Sakti, maka untuk mencapai tujuan tersebut setiap
tanggal 1 Oktober dijadikan dan ditetapkan serta dilaksanakan Upacara Hari
Kesaktian Pancasila atau Mengenang Tragedi Nasional akibat Pengkhianatan
terhadap pancasila.
Pahlawan
Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur
dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30
September 1965. Para pahlawan tersebut adalah sebagai berikut:

-
Jenderal TNI (Anumerta) Achmad Yani
-
Letjen. (Anumerta) Mas Tirtodarmo Harjono
-
Letjen. (Anumerta) Siswondo Parman
-
Letjen. (Anumerta) Suprapto
-
Mayjen. (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan
-
Mayjen. (Anumerta) Sutojo Siswomihardjo
-
Aipda (Anumerta) Karel Satsuit Tubun
-
Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean
-
Kolonel Inf. (Anumerta) Sugiono – wafat di Yogyakarta
-
Brigjen. (Anumerta) Katamso Darmokusumo – wafat di Yogyakarta
Perlu kita ingat!,
ideologi komunis sangat tidak cocok untuk Indonesia bahkan negara manapun.
Termasuk Uni Sovyet dan Cina terbukti telah merevisi paham komunis yang dulu
diagungkannya. Komunis tidak sejalan dengan fitrah nurani manusia. Dengan
Pancasila yang dikuatkan dengan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Monumen Pancasila Sakti yang
berlokasi di Jl. Monumen Pancasila Sakti Bogor Tengah Jakarta Timur DKI Jakarta
mengingatkan generasi sekarang agar jangan meninggalkan agama dan pancasila
yang menjadi penyangga bangsa Indonesia.
Dan sudah seharusnya kita sebagai generasi
penerus bangsa, ikut mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh
para pahlawan revolusioner bangsa, jangan malah sebaliknya yakni menyia-nyiakan
pengorbanan para pahlawan yang telah berkorban bahkan menaruhkan nyawanya demi
bangsa dan negara indonesia, dengan berprilaku yang tidak baik. Dengan adanya
kunjungan ini kami dapat mengerti betapa berjasanya para pahlawan bangsa Indonesia.
2.5 Dokumentasi Hasil Pengamatan


















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. G-30
S/PKI merupakan perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di
negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum ABRI sebagai kekuatan
fisiknya. Oleh karena itu, gerakan pemberontakan ini telah dipersiapkan jauh
sebelumnya dan tidak terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk negara komunis.
2. Akibat
dari gerakan ini, banyak korban-korban yang berjatuhan. Dari sekian banyak
korban yang terbunuh, terdapat tujuh orang Panglima Angkatan Darat, yakni
Letjend A. Yani, Mayjend R.Soeprapto, Mayjend M.T Haryono, Mayjend S. Parman,
Brigjend D.I Pandjahitan, Brigjend Soetojo Siswomihardjo, dan Letjend I P.A
Tedean.
3. Penumpasan
G-30 S/PKI yang dipimpin oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto dan kemudian
beliau memerintahkanKolonelSarwo Edi Wibowodenganhasil :
a. Tanggal
1 Oktober 1965 berhasil menguasai kembali RRI Pusat dan gedung pusat
Telekomunikasi.
b. Tanggal
2 Oktober 1965 menguasai lapangan udara Halim Perdana Kusuma yang dijadikan
basis PKI.
c. Tanggal
3 Oktober 1965 pencarian jenasah para perwira AD yang diculik atas petunjuk
dari seorang polisi (Sukiman) berhasil mengetahui tempat jenasahnya di sumur
tua lubang buaya.
d. Tanggal
5 Oktober 1965 bertepatandengan HUT ABRI dilaksanakan pemakaman jenasah ditaman
makam Pahlawan Kali bata Jakarta.
4. Kegagalan
G-30 S/PKI, berarti bahwa pemerintahan Orde Lama. Dan pada tanggal 1 Oktober
1965 menjadi awal proses peralihan dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru,
yaitu orde atau tatanan yang secara murni dan konsekuen. Mulainya Orde Baru
ditadai dengan Surat Perintah sebelas Maret 1966 (Supersemar) dari Presiden
Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan-tindakan yang
perlu demi keamanan bangsa dan negara. Berdasarkan pada Supersemar tersebut,
tanggal 12 Maret 1966, Soeharo membubarkan PKI dengan segenap organisasi massa
dan organisasi politiknya.
3.2 Saran
Berdasarkan penjelasan dari
data-data diatas seharusnya kita sekarang menjadi kan hal tersebut menjadi
suatu hal yang patut direnungkan yang kita dapat mengambil suatuhal yang baikd
ari relasihalter sebut dengan keadaan bangsa kita sekarang, dari hal tersebut
kita juga dapat belajar untuk tidak mengulangi hal tersebut di masa
pemerintahan yang akandatangdipemerintahan NKRI ini.
Terlebih lagi timbul korban jiwa hanya untuk merebutkan
kekuasaan semata, bangsa Indonesia memilikibudiluhur yang baik dab berwibawa
sehingga hal tersebut menjadi pemacu bagi kita untuk dapat mengambil hal yang
baik dari peristiwa tersebut.
Semoga generasi penerus bangsa yang akan sekarang ataupun
yang akan datang tidak mengulangi hal tersebut dan memimpin bangsa ini dengan
baik, menjadi kan bangsa Indonesia yang kaya ini lebih maju daripada yang
sekarang.
Dalam Pembahasan materi di atas mengenai Sejarah
Monumen Pancasila Sakti masih banyak
kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan
kata-katanya, oleh karena itu kami sebagai pemakalah minta maaf
sebesar-besarnya kepada Ibu Guru, terimakasih.
Daftar
Pustaka
Untuk materi tambahan dan bahan pembahasan makalah sekaligus
tambahan ilmu pengetahuan setelah kami adakan kujungan langsung ke Monumen
Pancasila Sakti, kami dapatkan dari alamat web internet yakni sebagai berikut :
Nama
: Zihan Ayu. S
Kelas
: XI AP – 1
Museum : Monumen Pancasila Sakti
Guru
Pengajar : Rima Febriani, S.Pd
SMK
Negeri 22 Jakarta
Tahun
Ajaran 2015-2016
"semoga bermanfaat yaa teman-teman"
Bet365 v 1xbet korean - Legalbet.co.kr
BalasHapusBet365 v 1xbet korean If you bet 1xbet korean on a 바카라 casino on 1xbet then you are not in control kadangpintar and can't withdraw funds.
The Best Slots: Casino, Table Games & More | Dr.MCD
BalasHapusSlots: The Best Casino, Table Games & More · 서울특별 출장안마 Blackjack: Most 서귀포 출장샵 Popular Casino Slots · 진주 출장샵 Craps: Most Popular 의정부 출장마사지 Casino Slots · Roulette: Most 대구광역 출장샵 Popular Casino Slot